GUNUNG BATUR, BALI
Gunung Batur adalah gunung tertinggi ke -2 setelah Gunung Agung, ketinggian 1717 meter dari permukaan laut, terletak di Kintamani, kabupaten Bangli.
Gunung Batur telah berkali-kali meletus. Kegiatan letusan gunung Batur
yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804 dan letusan
terakhir terjadi tahun 2000. Sejak tahun 1804 hingga 2005, gunung Batur
telah meletus sebanyak 26 kali dan paling dahsyat terjadi
tanggal 2 Agustus dan berakhir 21 September 1926. Letusan Gunung Batur
itu membuat aliran lahar panas menimbun desa Batur dan Pura Ulun Danu Batur.
Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai obyek wisata andalan kabupaten Bangli.
Konon menurut cerita dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur merupakan
puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati untuik
dijadikan Sthana Betari Danuh (istana Dewi Danu). Pada waktu tertentu,
seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Batur
menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang
mereka. Dengan menghantarkan suminih ini maka kawasan gunung Batur
menjadi daerah yang subur.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfZa79Bzl6Y4FCPUydH8J_hsGRJ3V_G9Ttb0PEYxJjPIML8KqR58E_eCkuhWJa0WYpp3T8dgr1jia8qU0EEgldhFJuYyzj127kAcesqDcv9EgTxthdZXQO5jh-YvtNYaB-mIjdNx7-DYk/s320/12022012534.jpg)
Wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur adalah Trunyan.
Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya
masyarakat Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu
asli warisan kerajaan Majapahit. Di sebelah utara
Trunyan terdapat kuban, sebuah tempat makam desa, namun jenazah tidak
dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah
dilakukan upacara kematian yang rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi
oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang masih baru.
No comments:
Post a Comment